Minggu, 24 November 2013

Ilmu Sosial Dasar (tulisan ke 1)

(Penulisan Public Relations - Penulisan Feature)



Tari Kecak di GWK sangat Mengagumkan


  

 


s

abtu, 18 Februari 2012, sore hari yang sangat cerah dan udara yang  tidak terlalu panas, Garuda Wisnu Kencana atau yang dikenal dengan sebutan GWK akan mementaskan sebuah tari yang sangat mengagumkan, yaitu tari kecak di Amphit Teater. Penonton  dari berbagai daerah maupun dari mancanegara sudah ramai menempati sekeliling tempat duduk diAmphit Teater. 
Tari Kecak merupakan pertunjukan seni khas Bali. Tari Kecak banyak dipentaskan diberbagai daerah wisata bali. Salah satu tempat yang pementasan tari kecak mengagumkan dibali adalah amphit teater yang berada di Garuda Wisnu Kencana. 
Taman wisata Garuda Wisnu Kencana ini terletak di Tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung. Di area  Taman wisata Garuda Wisnu Kencana ini sangat luas, dan sedang didirikan sebuah landmark atau mascot dari kota Bali, yaitu patung Dewa Wisnu yang berukuran sangat besar. Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda yang hanya ditempatkan sementara. Saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional. 
Ketika pementasan tari kecak dimulai, semua penonton menyiapkan kamera untuk mengabadikan pementasan tari kecak yang mengagumkan tersebut. Tari kecak ini dipertunjukkan oleh banyak penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Tari Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana. Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana. 
Suasana di Amphit teater sangat asyik, saat pemain mengajak penonton yang ingin menari bersamanya, agar turun dan ikut menari dengan penari kecak yang lainnya. Bukan hanya itu,  penonton yang ingin berfoto dengan penari kecak juga diperbolehkan,. Pementasan tari keca  berjalan bagus dan sangat mengagumkan. Penonton dari Indonesia maupun Turis asing sangat puas dengan pementasan tari Kecak tersebut. 
Tari kecak merupakan budaya Indonesia yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Kita sebagai warga Indonesia harus bisa memelihara budaya Indonesia dan menunjukan kepada Negara lain bahwa Indonesia kaya akan budaya.

Tidak ada komentar: