Sabtu, 18 Oktober 2014

Bekasi di Bully Para Pengguna Media Sosial, Mengapa?



(Berita Interpretatif)

Belum lama ini hampir sepekan terakhir  kota Bekasi menjadi bully-an para pengguna media sosial seperti Path, Facebook dan Twitter. Bully-an yang ditujukan untuk Bekasi sangat bermacam-macam dan kebanyakan bully-an tersebut berupa meme. Para pengguna medsos tersebut bukan hanya banyak yang membully  Bekasi, namun tidak sedikit juga para pengguna medsos yang heran dan bertanya-tanya mengapa Bekasi di bully. Apa sebenarnya yang menjadi alasan pengguna medsos membully Bekasi? Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai hal tersebut.
Menurut Irhash Ahmady seorang Aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), bahwa salah satu penyebab Bekasi di bully ialah kesalahan dari SBY yang tidak tegas dengan pemerintah kota dan daerah yang menjadikan Bekasi sebagai tempat industri tanpa mengacu pada tata ruang nasional. Banyak aturan dilanggar, tapi tidak ada sanksi tegas. Seperti halnya sekarang ini Bekasi menjadi tempat industry yang awalnya tempat industry berada di daerah Cikarang. Maka dari itu Bekasi bukan hanya penuh dengan perumahan begitu juga banyaknya pabrik yang membuat Bekasi menjadi padat, panas, gersang dan ditambah lagi banyak jalanan yang rusak dan berdebu.
Pendapat lain datang dari Pengamat Tata Kota yaitu Yayat Supriyatna yang menilai bully-an atau meme tentang Bekasi merupakan sebuah kritik sosial yang disampaikan masyarakat akibat tata kota Bekasi yang semakin tak nyaman. Bully-an ini ada dikarenakan warga Bekasi sedang menuntut ada perbaikan tata kota untuk kehidupan mereka yang  lebih baik dan nyaman.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pun Gerang dengan adanya bully-an tentang kotanya. Adanya bully di media sosial tentang Bekasi merupakan suatu bentuk kritik terhadap kinerja pemerintah. Jika sudah seperti ini, bukan saatnya lagi para PNS bisa bermalas-malasan. Munculnya bully di media sosial harus menjadi evaluasi bagi PNS yaitu dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dari hal ini kita semua belajar dan bertanggung jawab. Ini dijadikan sebuah motivasi. Sama-sama perbaiki kinerja, hal ini bukan untuk kepentingan Rahmat Effendi sendiri melainkan untuk kita semua.
Sebaiknya bully-an yang ditujukan untuk Bekasi tidak perlu di besar-besarkan atau diumbar-umbar lagi. Salah satu dampak negatifnya dapat membuat kota-kota lain berpandangan buruk mengenai kota Bekasi. Setiap kota pasti terdapat keistimewaan, kelebihan maupun kekurangan. Jadikan bully-an yang sedang terjadi ini sebagai suatu kritik yang memotivasi, bukan hanya untuk pemerintahan saja, pemerintah juga harus bisa mengajak warga untuk sama-sama membangun kota Bekasi menjadi lebih baik lagi.

Referensi :

Tidak ada komentar: